Banyak mitos beredar di masyarakat berkaitan tentang kesuburan, salah satunya kemampuan seksual yang diidentikkan dengan kesuburan. Tidak punya anak berarti loyo atau tidak kuat.
Anggapan tersebut terbukti tidak benar. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa sel sperma atau spermatozoalah yang sebenarnya sangat menentukan bagi subur tidaknya seorang pria.
Spermatozoa yang memiliki bentuk normal sajalah yang memiliki kemampuan untuk membuahi ovum. Layaknya busur panah yang dilepaskan untuk mengenai sebuah target pada jarak yang cukup jauh, kesempurnaan dari bentuk spermatozoa mulai dari kepala, leher hingga ekor, merupakan kunci keberhasilan dalam mengenai dan membuahi sel telur wanita.
Apabila sebuah busur hanya memiliki ujung yang tajam, tetapi tidak memiliki ekor yang membuatnya bergerak tepat menuju sasaran yang dituju, busur tersebut tentu tidak akan mampu mencapai tempat target. Hal lain adalah apabila sebuah busur memiliki ekor yang sempurna, tetapi tidak memiliki kepala busur yang tajam. Walaupun busur tersebut dapat mencapai tempat target, busur tersebut tidak akan dapat menancap erat pada target yang dituju.
Persamaan tersebut kiranya dapat memudahkan Anda dan pasangan dalam memahami maksud pentingnya kesempurnaan bentuk dari spermatozoa dalam membuahi sel telur wanita. Kesempurnaan tersebut hanya dapat dicapai apabila kerja produksi spermatozoa dalam testis berjalan secara optimal.
Spermatozoa secara medis dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
- Kepala: Pada bagian inilah tersimpan inti dari spermatozoa. Di dalam inti terdapat materi genetik yang tersusun dalam kromosom yang juga menentukan jenis kelamin anak. Materi genetik tersebut membawa sifat dari ayah yang menghasilkan spermatozoa.
- Leher: Merupakan bagian yang menghubungkan bagian kepala dan bagian tengah.
- Bagian tengah: Pada bagian ini tersimpan mitokondria yang merupakan struktur dari sebuah sel yang berfungsi menghasilkan energi untuk kelangsungan hidup dan gerak spermatozoa.
- Bagian ekor: Merupakan alat gerak spermatozoa untuk menuju ovum.
Dari keempat bagian tersebut, bagian kepala merupakan bagian yang paling penting karena tersimpan materi genetik yang nantinya akan bersatu dengan materi genetik yang terdapat dalam ovum dan menghasilkan individu baru. Akan tetapi, tanpa bagian-bagian lain, spermatozoa tidak dapat membuahi ovum yang terletak pada saluran reproduksi wanita bagian dalam sehingga kesempurnaan spermatozoa merupakan kunci keberhasilan proses pembuahan (Fertilisasi).
Selain hal-hal yang telah disebutkan tersebut, nutrisi yang terkandung dalam sperma yang merupakan hasil sekresi kelenjar-kelenjar sistem reproduksi pria merupakan bahan energi untuk kelangsungan hidup serta gerak spermatozoa.
Dengan didasari seluruh fakta medis dan ilmiah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hal berikut yang penting anda ketahui adalah bagaimana cara menguji kesuburan seorang pria dan bagaimana mendapatkan sel spermatozoa yang sehat sehingga dapat membuahi sel telur.
Kriteria Kualitas Sperma yang Sehat
Kriteria sperma yang sehat dapat mengacu pada tiga hal, yakni jumlah sperma, kecepatan gerak sperma, dan bentuk sperma.
- Jumlah sperma
Jumlah sperma normal adalah antara 15 juta sampai 120 juta sperma per mililiter air mani yang Anda keluarkan saat ejakulasi. Jika jumlah sperma berada di bawah rentang ini, maka akan memperkecil peluang untuk terjadinya pembuahan. - Motilitas
Kecepatan gerak atau motilitas juga memengaruhi kualitas sperma. Sperma berkualitas adalah sperma yang mampu bergerak cepat menuju sel telur dan membuahinya. Minimal 50% spermatozoa perlu dapat bergerak normal dalam waktu 1 jam setelah ejakulasi untuk menunjang proses pembuahan. - Struktur atau bentuk sperma
Sperma yang sehat juga memiliki struktur kepala berbentuk oval dengan ekor yang panjang. Ekor tersebut berguna untuk membantu sperma berenang menuju sel telur. Semakin banyak sperma dengan bentuk normal yang Anda miliki, maka semakin mudah sperma-sperma tersebut berenang mencapai sel telur.
Selain itu, jumlah, kekentalan, pH, dan konsentrasi air mani juga memengaruhi kualitas sperma.
Kelainan pada spermatozoa bisa menyebabkan proses pembuahan menjadi sulit, lantaran sperma kesulitan mencapai dan menembus sel telur. Hal tersebut bisa disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti:
- Ketidaksuburan.
- Penyakit, seperti diabetes dan infeksi.
- Efek samping obat-obatan.
- Kebiasaan merokok.
- Gangguan hormon.
- Kelainan genetik.
- Paparan radiasi.
Pemeriksaan Spermatozoa dengan Analisis Sperma
Untuk mengidentifikasi kelainan pada bagian-bagian spermatozoa, seperti kepala, leher dan bagian tengah, atau ekor sperma, dibutuhkan prosedur pemeriksaan yang disebut analisis sperma atau analisis air mani. Analisis sperma berguna untuk menganalisa kesehatan dan kelangsungan hidup sperma.
Pemeriksaan ini akan mengevaluasi beberapa faktor yang berperan dalam kualitas sperma, yakni:
- Jumlah sperma
- Bentuk sperma
- Pergerakan sperma
- Volume air mani
- Kekentalan air mani
- pH air mani
- Sel darah putih pada air mani
Pemeriksaan ini dianjurkan bagi pasangan suami istri yang sudah lama berhubungan seksual secara rutin namun belum memiliki momongan. Tes ini akan membantu dokter menentukan apakah seorang pria subur atau tidak.
Kendati demikian, pria dengan hasil analisis sperma yang abnormal tetap mungkin bisa menjadi seorang ayah, meskipun akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Bagi pasangan suami istri yang tidak memungkinkan melakukan pembuahan secara alami, dapat menempuh prosedur bayi tabung.
Agar spermatozoa memiliki kualitas yang baik, Anda perlu menerapkan pola hidup sehat untuk meningkatkan kualitas sperma. Berkonsultasilah dengan dokter spesialis andrologi atau dokter kandungan, untuk mendapatkan saran lebih lanjut sesuai dengan kondisi Anda dan pasangan.[]
Assalamualaikum mau tanya apa azoospeemia bisa sembuh dan mempunyai anak
wa’alaikum salam. bisa pak dengan izin Allah. Simak kesaksian pasien ini yang mengalami hal yang sama. >> http://spesialistorch.com/dokter-memvonisku-azoospermia-sembuh-dengan-aquatreat-therapy/